Senin, 13 Juli 2020

Cara Membaca Resep Kacamata

Hai Sobat Arka... apa kabar...? Mudah – mudahan tetap fit dan sehat selalu...
Kali ini kita membahas mengenai ; bagaimana cara membaca resep kacamata, yang biasa kita dapatkan dari Dokter mata maupun berupa kartu garansi dari optik tertentu yang mencantumkan ukuran kacamata kita....
Ada berbagai gangguan pada penglihatan, seperti myopia (rabun jauh), hypermetropia (rabun dekat), astigmatism (mata cylinder), dan lain sebagainya. Gangguan pada mata ini juga memiliki kekuatan lensa koreksi, seperti plano (0,00), -3,00 dioptri atau bahkan +1,00 dioptri. Kita bisa mengetahui ini semua pada resep kacamata teman-teman. Akan tetapi ketika kita membaca resep kacamata biasanya kita dihadapi dengan istilah yang mungkin sebagain dari kita akan kesulitan dalam memahami atau menggartikannya. Untuk itu, pada kesempatan kali ini... kita akan membahas bagaimana cara membaca resep kacamata.

Sebelumnya akan saya jelaskan dulu istilah yang umum yang terdapat dalam sebuah resep kacamata. Disana terdapat tulisan OD dan juga OS ya. OD merupakan singkatan dari Oculus Dextra kadang tercantum (Oculus Dester) yang merupakan arti mata kanan dari bahasa latin. Sedangkan OS adalah Oculus Sinistra yg kadang tercantum (Oculus Sinister) yang merupakan pengertian dari mata kiri dalam bahasa latin. Lalu ada pula singkatan OU yang merupakan singkatan dari Oculus Uterque (Kedua Mata).
Pada resep akan tertulis beberapa istilah yang merupakan singkatan dari kata latin yang biasa digunakan dalam bidang kedokteran, seperti berikut :

Vitrum Spher (SPH)
Merupakan singkatan dari “spheris”. Ini menunjukkan jumlah kekuatan lensa yang dibutuhkan oleh mata Anda, bisa lensa plus atau lensa minus. Jika angka yang dituliskan dalam kolom tersebut memiliki tanda minus (-), artinya Anda rabun jauh. Jika angka yang dituliskan dalam kolom diikuti dengan tanda plus (+), artinya Anda rabun dekat. Semakin besar angka yang dituliskan (terlepas dari tanda minus atau plus), maka semakin tebal juga lensa yang dibutuhkan mata Anda.

Vitrum Cylndr (CYL)
Merupakan singkatan dari “cylinder”. Ini menunjukkan apakah Anda mempunyai mata silinder atau tidak, beserta dengan jumlah kekuatan lensa untuk silinder. Jika tidak ada angka dituliskan dalam kolom ini, artinya Anda tidak mempunyai mata silinder.

AXIS
Merupakan orientasi dari silinder, yang ditunjukkan dari angka 0 sampai 180 derajat. Jika mata Anda silinder, nilai axis juga harus dituliskan dengan mengikuti kekuatan silinder. Biasanya nilai axis dituliskan dengan didahului oleh “x”. Contoh: X 65, artinya sudut kemiringan lensa silinder adalah 65 derajat untuk mengoreksi mata silinder.

PRISMA BASIS
Ini menunjukkan jumlah koreksi yang mungkin diperlukan pada beberapa orang untuk menyelaraskan mata sehingga penglihatan terlihat lurus(atau tidak berganda). Bila ada, nilai prisma akan dituliskan dalam pecahan atau desimal dan diikuti dengan arah prisma..... Terdapat empat singkatan arah prism, yaitu BU (base up= atas), BD (base down= bawah), BI (base in= ke arah hidung pemakai), dan BO (base out= ke arah telinga pemakai). Sebagai contoh pada gambar terdapat resep kanan 5 prima BU. Yang berarti pada lensa kanan terjadi strabismus (kelainan mata juling) sehingga diperlukan 5 prima untuk mengembalikkan tampilan mata di posisi sentral dengan bantuan base up.

ADD
Merupakan kekuatan lensa pembesar yang ditambahkan di bagian bawah lensa multifokal untuk mengoreksi presbiopia (rabun tua) atau untuk kebutuhan baca. Angka yang dituliskan dalam kolom ini selalu dalam kekuatan plus (walaupun terkadang tidak dituliskan tanda plus). Umumnya berkisar antara +0,75 sampai +3. Dan, biasanya kekuatannya sama pada setiap mata, tetapi ada beberapa faktor yang menyebabkan addisi tidak sama, salah satunya disebabkan karena pasca tindakan medis dan faktor lainnya.

Distant Vitror
Ini menunjukkan panjang jarak pupil mata kanan ke pupil mata kiri. Atau biasa dikenal dengan PD (Pupil Distance). PD ini terdapat 2 ukuran. PD jauh atau PD dekat. Tetapi perlu diketahui kembali perihal MPD (Mono Pupil Distance). Yaitu jarak sebelah mata baik kanan atau kiri ke bagian tengah hidung. karena tidak semua orang memiliki nilai MPD yang sama, jadi untuk mendapatkan nilai MPD tidak selamanya jarak PD dibagi 2.

Forma vitror : Bentuk Lensa Color Vitror : Warna Lensa
Pada bagian kanan atas juga tercantum jenis lensa koreksi serta material dan jenis frame yang direkomendasikan secara khusus.

Contoh Resep Dokter lainnya :
Di Indonesia power cylinder biasanya memiliki tanda minus (-), sedangkan jika dari teman-teman ada resep kacamatanya untuk bagian cylinder dituliskan dengan tanda plus (+), maka sebelumnya teman-teman harus melakukan proses transposisi ukuran kacamata tersebut agar didapatkan power cylinder yang senilai dengan tanda minus (-). jadi tidak perlu khawatir, karena praktisi optik biasanya akan memahami mengenai resep cylinder plus tersebut. kemudian 20/25 itu menunjukan visus mata. visus mata normal manusia yaitu 20/20 atau dalam satuan meter 6/6. Ini berarti dalam jarak 20 kaki atau 6 meter, mata Anda masih cukup tajam untuk melihat tulisan yang memang normalnya dapat terbaca dari jarak tersebut. Pada contoh resep tersebut tercantum 20/25, maksudnya adalah pada mata pasien hanya mampu melihat sejauh 20 feet berbanding jarak 25 feet pada mata norma.
Dan untuk resep sample 3 merupakan penulisan resep paling komplit dikarenakan didalamnya terdapat ukuran jauh dicantumkan pada kolom tersendiri dibagian atas, dan ukuran baca pada kolom dibagian bawahnya dan juga addition.

Baik, demikian ulasan yang dapat Arka informasikan, semoga bermanfaat serta menambah wawasan dan pengetahuan mengenaik dunia perkacamataan.
salam Vision


#Kacamata

#framekacamata

#periksamata

#kesehatanmata

#resepdokter

Tidak ada komentar:

Posting Komentar